Putaran dan transisi
Ketika martil mencapai pada titik terendah pelempar mulai melakukan pivot di atas tumit tungkai pada kaki kiri dan di ujung telapak kaki kanan. putaran dibuat sampai mengarah ke depan dari lingkaran kemudian dilanjutkan dengan melakukan putaran kembali di atas telapak kaki bagian depan sampai kembali ke posisi awal. Tubuh bagian bawah menggerakan tubuh bagian atas bergerak menuju depan, dengan tangan kiri menutup pada bagian dada si atlet, dan selama tungkai bergerak, martil pun juga terus bergerak secara beriringan. Kaki kanan landas dari tanah saat kaki kiri selesai melakukan gerakan tersebut, berat badan dialihkan ke tungkai kiri hingga seterusnya.
Fase akhir
Pada saat martil belum pada titik rendah dan putaran belum selesai , Peserta lempar martil pun sudah harus mulai menarik martilnya, dan menambah kecepatan jalannya martil ketika bergerak ke bawah dan mencoba untuk mempercepat gerakan kedua tungkai kaki untuk mengupayakan penambahan kecepatan gerak kedua tungkai dengan berupaya menambah kecepatan putaran tubuh bagian bawah.
Lemparan
Teknik dasar lempar martil yang satu ini ada pada tahap dilakukannya pelemparan dengan cara meluruskan kedua lengan dengan kuat, badan lebih dibusungkan lebih kedepan dengan kepala direbahkan ke belakang, saat martil sudah ditempatkan pada targetnya, pelempar pun harus melihat ke arah dimana dia akan melemparkannya, lalu mengangkat kedua lengan di akhir gerakannya dan pandangan matanya mengikuti jalannya martil sebelum berganti pada posisi kedua tungkainya.